Sabtu, 05 November 2011

LAPORAN ANALISIS PAUD DI KB AL-AMANAH GEMBONG

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK USIA DINI BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA DI KELOMPOK BERMAIN AL-AMANAH GEMBONG KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA


 

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah Analisis

Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD 4504)

Program S1 PAUD FKIP Universitas Terbuka


Disusun Oleh :

Nama    :    Nelly Fauziyati

NIM    :    815202169

Pokjar    :    PURBALINGGA


 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

UNIVERSITAS TERBUKA

PURWOKERTO

2011

LEMBAR PENGESAHAN


 

Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini pada program Strata 1 pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.

  1. Nama    :    Nelly Fauziyati
  2. NIM    :    815202169
  3. Tempat Penelitian    :    KB AL-AMANAH Gembong Bojongsari Purbalingga
  4. Waktu Pelaksanaan    :    13 dan 14 Oktober 2011
  5. Kelas Penelitian    :    Bercerita Menggunakan Buku Cerita


 


 


 


 


 


 

        Purbalingga, 25 Oktober 2011

    Tutor    Peneliti


 


 


 

    Dra. Titin Tini Suhartinah    Nelly Fauziyati

    NIP. 196303131982012003    NIM. 815202169

ABSTRAK


 

Penelitian ini berjudul Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini Bercerita Menggunakan Buku Cerita Di Kelompok Bermain Al-Amanah Gembong Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran Bercerita Menggunakan Buku Cerita Di Kelompok Bermain Al-Amanah Gembong Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga.

Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitannya menyimpulkan bahwa Kelompok Bermain mempunyai program mengembangkan kemampuan bahasa melalui Bercerita Menggunakan Buku Cerita. Kegiatan tersebut dapat merangsang perkembangan bahasa, sosial, emosional, fisik motorik, kognitif, kreativitas dan berpikir kritis.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disarankan agar kepala sekolah dan guru senantiasa mengembangkan kemampuan bahasa dalam bercerita menggunakan buku cerita sehingga dapat menstimulasi kegiatan belajar bahasa dan dapat merangsang aspek perkembangan sosial emosional dan kreativitas sehingga anak akan selalu berpikir kritis.

KATA PENGANTAR


 

Puji syukur, Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sholawat dan salam beriring salam semoga senantiasa terlimpah curah kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW atas perkenan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Analisis Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Kelompok Bermain Al-Amanah Gembong Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Penyusunan ini didasarkan pada mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.

Di Universitas Terbuka mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD 4505) wajib diikuti oleh seluruh Mahasiswa program S1 PG PAUD. Dengan Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini mahasiswa diharapkan mampu melakukan penelitian kelas secara sederhana dengan observasi, wawancara, pengumpulan dokumen serta menganalisis hasil penelitian tersebut dengan kerangka keilmuan yang dimilikinya.

Selanjutnya penulis menyusun Laporan Analisis Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini yang dilakukan di Kelompok Bermain Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga.

Akhirnya laporan ini dapat disusun berkat bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.
  2. Pengelola Pokjar Purbalingga.
  3. Ibunda dan Adinda tercinta yang telah banyak memberi semangat dan bantuan baik moril maupun materiil.
  4. Suami tercinta yang telah memberi semangat, motivasi, materi dan meluangkan waktunya untuk membantu penulisan laporan ini.
  5. Anak-anak tersayang yang rela berbagi waktu dan memberi semangat.
  6. Rekan-rekan guru maupun mahasiswa yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Pada kesempatan ini peneliti sangatlah menyadari dalam menyusun laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semua karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi kesempatan laporan di masa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.

        

    Purbalingga, Oktober 2011

    Penulis


 


 


 

    Nelly Fauziyati


 

DAFTAR ISI


 

HALAMAN SAMPUL         i

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN         ii

ABSTRAK         iii

KATA PENGANTAR         iv

DAFTAR ISI         v

DAFTAR LAMPIRAN         vi

BAB I    PENDAHULUAN         1

  1. Latar Belakang Masalah         1
  2. Fokus Penelitian         3
  3. Tujuan Penelitian         3
  4. Manfaat Penelitian         3

BAB II    LANDASAN TEORI         4

  1. Pengertian Metode Bercerita        7
  2. Tujuan Metode Bercerita         7
  3. Bentuk Metode Bercerita         7
  4. Fungsi Metode Bercerita         7
  5. Manfaat Bercerita         7

BAB III    METODOLOGI PENELITIAN         8

  1. Subyek Penelitian         8
  2. Metode Penelitian         8
  3. Instrumen Penelitian         8

BAB IV    ANALISIS DATA         10

  1. Tabulasi Data         10
  2. Hasil Analisis         13
  3. Analisis Kritis         15

BAB V    KESIMPULAN DAN SARAN         17

  1. Kesimpulan         17
  2. Saran         17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


 

DAFTAR LAMPIRAN


 

Lampiran A : Instrumen Wawancara

  1. Instrumen Wawancara dengan Pendidik         18
  2. Instrumen Wawancara dengan Pimpinan Kelompok Bermain         19

Lampiran B : Instrumen Hasil Wawancara

  1. Instrumen Hasil Wawancara dengan Pendidik         20
  2. Instrumen Hasil Wawancara dengan Pimpinan Kelompok Bermain         21

Lampiran C : Dokumentasi         22


 

BAB I

PENDAHULUAN


 

  1. Latar Belakang

PAUD Al-Amanah Gembong adalah lembaga pendidikan yang sejak berdirinya sampai sekarang telah mengelola beberapa unit kegiatan yaitu POS PAUD, Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak dimana pada umumnya memiliki watak dan warna Islam.

PAUD Al-Amanah Gembong berdiri tanggal 11 November 2006 dan disahkan sebagai badan hukum oleh Notaris Heri Prastowo Wisnu Widodo, S.H. pada tanggal 28 Juli 2009. Pada kesempatan itu dihadapan Notaris Heri Prastowo Wisnu Widodo, S.H. disertai oleh ketiga orang yang merupakan petinggi dari Lembaga PAUD antara lain Tohar, Siti Nafsiyati, S.P. dan Dariyah Parsiyah, A.Ma.

PAUD Al-Amanah Gembong telah memperoleh izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. Untuk POS PAUD dengan Nomor SK Pendirian 800/008/2008. Untuk Kelompok Bermain (KB) dengan Nomor SK Pendirian 800/013/2008. Untuk Taman Penitipan Anak (TPA) dengan Nomor SK Pendirian 800/045/2010.

Sedangkan tanah yang dipakai untuk menyelenggarakan proses pendidikan tersebut adalah tanah Desa Gembong. Bangunan yang ada merupakan bantuan dari PNPM-Mandiri tahun 2008.

PAUD Al-Amanah Gembong mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

Visi    :    Terwujudnya pendidikan anak yang berkualitas, kreatif, menyenangkan dan islami yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kesalehan pribadi, sosial, kecendekiawanan dan kebangsaan.

Misi    :    1.    Mewujudkan lembaga pendidikan anak usia dini yang unggul dan islami.

  1. Menciptakan lingkungan belajar dan bermain yang menumbuhkan suasana belajar aktif, kreatif, menyenangkan, sehat dan inovatif bagi anak.
  2. Mencetak lulusan yang memiliki prestasi kesalehan pribadi, sosial, kecendekiawanan dan kebangsaan serta memiliki komitmen kemanusiaan dan keberadaban yang islami.

Program S1 PG PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusan menjadi tenaga pendidik PAUD professional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di PAUD Al-Amanah Gembong yang bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.


 

  1. Fokus Penelitian

Setelah diadakan observasi di salah satu ruang kelas Kelompok Bermain Al-Amanah Gembong Purbalingga maka penelitian ini difokuskan pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan "Bercerita Menggunakan Buku Cerita".


 

  1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

  1. Mengumpulkan data mengenai :
    1. Alasan pendidik melakukan kegiatan "Bercerita Menggunakan Buku Cerita".
    2. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut.
    3. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut.
  2. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut.


     

  1. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

  1. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga.
  2. Melatih mahasiswa melakukan tindakan kelas.
  3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di lembaga Taman Kanak-Kanak.


 

BAB II

LANDASAN TEORI


 

  1. Pengertian Metode Bercerita

Metode bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan suatu pesan, informasi atau sebuah dongeng belaka yang bisa dilakukan secara lisan atau tertulis. Cara penuturan cerita tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga atau tanpa alat peraga. Seorang anak yang berada pada rentang usia 3 sampai 4 tahun mulai menyukai tuturan cerita atau ia sendiri mulai senang untuk menuturkan cerita. (dalam Winda Gunarti, dkk. 2008 : 5.3).

Cerita disajikan untuk anak usia 3 sampai 4 tahun tentu saja harus sesuai dengan dunia kehidupan mereka. Isi cerita harus bersumber dari pengalaman sehari-hari yang mungkin dialaminya atau hal-hal sederhana yang mudah dicerna oleh tahapan berfikirnya.


 

  1. Tujuan Metode Bercerita

Metode ini dapat digunakan untuk mengembangkan perilaku dan kemampuan dasar pada anak usia dini termasuk pada anak usia 3 sampai 4 tahun. Menurut Winda Gunardi, dkk. 2008 : 5.4 tujuan dari metode bercerita adalah sebagai berikut :

  1. Mengembangkan kemampuan berbahasa diantaranya kemampuan menyimak/listening juga kemampuan dalam berbicara/speaking serta menambah kosa kata yang dimilikinya.
  2. Mengembangkan kemampuan berpikirnya karena dengan bercerita anak diajak untuk memfokuskan perhatian dan berfantasi mengenai jalan cerita serta mengembangkan kemampuan berpikir secara simbolik.
  3. Menanamkan pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita yang akan mengembangkan kemampuan moral agama misalnya konsep benar salah atau ketuhanan.
  4. Mengembangkan kepekaan sosial emosi anak tentang hal-hal yang terjadi di sekitarnya melalui tuturan cerita yang disampaikan.
  5. Mengembangkan potensi kreatif anak melalui keragaman ide cerita yang dituturkan.


 

  1. Bentuk-Bentuk Metode Bercerita

Bentuk-bentuk bercerita terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

  1. Bercerita tanpa alat peraga

Bercerita tanpa alat peraga dapat diartikan sebagai kegiatan bercerita yang dilakukan oleh guru atau orang tua tanpa menggunakan media atau alat peraga yang bisa diperlihatkan pada anak.

  1. Bercerita dengan alat peraga

Bercerita dengan menggunakan alat peraga berarti kita menggunakan media atau alat pendukung untuk memperjelas penuturan cerita yang kita sampaikan.

Bercerita menggunakan alat peraga dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu :

  1. Bercerita dengan menggunakan alat peraga langsung

Bercerita dengan menggunakan alat peraga langsung yaitu kita bercerita dengan menggunakan alat peraga asli sesuai dengan kenyataannya.

  1. Bercerita dengan menggunakan alat peraga tidak langsung

Bercerita dengan menggunakan alat peraga tidak langsung yaitu bercerita dengan menggunakan alat peraga atau media bukan asli atau tiruan. Salah satu contohnya adalah bercerita dengan menggunakan buku cerita.

Kegiatan bercerita ini menggunakan buku cerita sebagai alat peraga pendukung cerita. Kegiatan bercerita ini sering disebut juga dengan kegiatan membacakan cerita karena buku cerita yang kita gunakan biasanya dibacakan pada anak. Anak usia 3 sampai 4 tahun mulai tumbuh minat terhadap buku dan senang mendengarkan cerita. Mereka senang meminta pada orang tuanya untuk dibacakan cerita.

Kegiatan bercerita dengan menggunakan buku cerita ini berpengaruh positif untuk memupuk kecintaan anak terhadap buku yang nantinya akan mengembangkan minat awal untuk membaca. Menurut Tampubolon (1991 : 50) "Baik sekali jika cerita diambil dari buku cerita anak."


 

  1. Fungsi Bercerita

Masih menurut Tampubolon, 1991 : 50 "Bercerita pada anak memainkan peranan penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak".


 

  1. Membacakan Cerita

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat membacakan cerita untuk anak yang lebih tua atau anak toddler (2-4 tahun) adalah sebagai berikut (Dombro, Colker, Dodge, 1999):

  1. Yakinkan bahwa semua anak merasa nyaman, juga pendidik.
  2. Dorong anak menggunakan ilustrasi dalam buku untuk mengira-ngira apa yang terjadi.
  3. Berikan jeda sejenak saat membaca dan memperbolehkan anak-anak untuk menebak-nebak kalimat atau cerita selanjutnya pada halaman berikutnya.
  4. Loncati episode tertentu dari cerita dalam buku yang sudah dihafal anak dari waktu ke waktu.
  5. Berikan respon terhadap kode-kode verbal dan non verbal dari anak tentang gambar yang tertera dalam buku.
  6. Hubungkan isi cerita dengan kehidupan keseharian anak.
  7. Jika anak terlihat responsif dan antusias, cobalah membaca buku secara keseluruhan sekaligus.
  8. Doronglah anak untuk merefleksikan cerita dalam buku.
  9. Bersiap-siaplah untuk membacakan cerita yang sama berulang-ulang dari hari ke hari.


 


 


 


 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


 

  1. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah anak-anak, Pendidik, Pimpinan Kelompok bermain Al-Amanah Gembong Purbalingga.


     

  2. Metode Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.


     

  3. Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :

    1. Observasi

      Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu. Observasi dalam penelitian dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, selama dua jam pelajaran yaitu pada tanggal 4 Oktober 2011. Penelitian menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui pembelajaran memcoba dan menceritakan apa yang terjadi jika benda-benda didekatkan dengan magnet.

    2. Wawancara

      Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pendidik dan Pimpinan Sekolah untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar kemampuan bahasa anak melalui kegiatan bercerita menggunakan buku cerita.


 

BAB IV

ANALISIS DATA


 

  1. Tabulasi Data

Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut :


 


 

 


 

Observasi

Wawancara dengan Guru

Wawancara dengan Pimpinan KB

Dokumentasi

  • Anak-anak duduk di karpet mendengarkan cerita menggunakan buku cerita dari pendidik.
  • Kelompok Bermain kami menerima usia 3 – 4 tahun dan kami sudah mengembangkan minat awal anak untuk membaca lewat kegiatan membacakan cerita pada anak.
  • Tentunya cerita sesuai dengan dunia kehidupan mereka serta isi cerita bersumber dari pengalaman sehari-hari anak.
  • Hari ini adalah sentra persiapan dan kami memberikan kegiatan untuk mengembangkan tahap perkembangan bahasa anak lewat membacakan buku cerita.
  • Melalui kegiatan bercerita maka diharapkan kemampuan berbahasa anak berkembang dengan optimal dengan kata lain kegiatan ini bertujuan menambah kosa kata bahasa tulis anak.
  • Dalam rencana kegiatan tertulis bahwa anak-anak akan mendenarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita dari pendidik.
  • Dalam dokumen pendirian lembaga tercantum bahwa tujuan pendirian KB Al-Amanah Gembong adalah membantu anak mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar berkembang dengan optimal.
  • Guru meminta anak-anak untuk menceritakan kembali cerita yang dibacakan dengan bahasa anak.
  • Dengan anak-anak menceritakan kembali ceritanya maka anak akan berlatih untuk menyimak dan mengembangkan kemampuan berbicara anak.
  • Kami berkeinginan agar kemampuan anak dapat berkembang dengan optimal termasuk kemampuan bahasa anak dan anak dapat mengekspresikan perasaannya lewat bercerita.
 
  • Di dinding ditempeli gambar-gambar dengan tulisannya juga ada gambar tokoh perwayangan yaitu Werkudara.
  • Sesuai dengan logonya yaitu Werkudara kita ingin mengenalkan kebudayaan asli Indonesia kepada anak sedini mungkin agar anak-anak tahu dan nantinya dapat mencintai budayanya sendiri.
  • Selain menggunakan menu generik kami juga mengembangkan cinta budaya bangsa agar nanti anak dapat mengenal kebudayaannya sendiri dan dalam pengembangannya kita mengenalkan tarian Jawa.
  • Program dirancang bersama-sama sesuai dengan tahap perkembangan anak.
  • Jumlah pendidik kami di KB ini ada 4 orang.
  • Jumlah anak 20 dibagi dalam 2 ruang.
  • Pada KB kami menggunakan model sentra dan ada 5 sentra dalam KB kami ini.
 


 


 

 

  1. Hasil Analisis

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada saat penelitian maka diperoleh hasil dalam kegiatan bercerita menggunakan buku cerita di KB Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga adalah sebagai berikut :

Di KB Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga guru melakukan kegiatan pembelajaran diharapkan mampu menumbuhkan minat awal anak untuk membaca melalui kegiatan mendengar dan berbicara sesuai pendapat Bromley (1992) yang menyatakan bahwa terdapat empat macam bentuk bahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis.

Hasil wawancara dengan pendidik KB Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga bahwa kemampuan anak dalam mendengar dan menambah perbendaharaan kosa kata sehingga dapat membantu kemampuan anak berbicara. Pendidik memberikan kegiatan bercerita dengan posisi anak duduk di lantai sehingga anak merasa nyaman mendengarkan cerita. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hilderbrand (1986 : 337) "Beberapa guru lebih menyukai anak duduk di lantai terutama bila lantainya diberi tikar atau karpet." Mereka menganggap pengaturan seperti itu lebih memberikan iklim yang menyenangkan dan ketenangan

Hasil wawancara dengan pimpinan KB Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga bahwa dengan anak menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya maka anak akan belajar menyimak dan membaca. Thaiss (dalam Bromley, 1992) mengemukakan bahwa anak dapat memahami dan dapat mengingat suatu informasi jika mereka mendapatkan kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya atau memanipulasinya.

Jadi, analisis data diperoleh dari data yang terkumpul melalui observasi, wawancara dengan pendidik dan pimpinan KB dan dokumentasi pada saat penulis melakukan penelitian dan disusun menjadi tabulasi data. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Hasil data yang telah dicapai oleh siswa melalui observasi dalam pembelajaran bercerita menggunakan buku cerita yang dilakukan di KB Al-Amanah Gembong Bojongsari Purbalingga.


 

  1. Analisis Kritis

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak Bercerita dengan Buku Cerita merupakan suatu kegiatan yang bermaksud mengembangkan kemampuan bahasa anak yang merupakan kemampuan yang dikembangkan di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga.

Melalui kegiatan bercerita dengan buku cerita yang dilakukan di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga diharapkan mampu menumbuhkan minat awal anak untuk membaca melalui kegiatan mendengar dan berbicara sesuai pendapat Bromley (1992) yang menyatakan bahwa terdapat empat macam bentuk bahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis.

Kegiatan bercerita yang dikembangkan oleh pendidik di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga akan meningkatkan kemampuan anak dalam mendengar dan menambah perbendaharaan kosa kata sehingga dapat membantu kemampuan anak berbicara. Pendidik memberikan kegiatan bercerita dengan posisi anak duduk di lantai sehingga anak merasa nyaman mendengarkan cerita. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hilderbrand (1986 : 337) "Beberapa guru lebih menyukai anak duduk di lantai terutama bila lantainya diberi tikar atau karpet." Mereka menganggap pengaturan seperti itu lebih memberikan iklim yang menyenangkan dan ketenangan.

Dengan anak menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya maka anak akan belajar menyimak dan membaca. Thaiss (dalam Bromley, 1992) mengemukakan bahwa anak dapat memahami dan dapat mengingat suatu informasi jika mereka mendapatkan kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya atau memanipulasinya.

Secara umum KB Al-Amanah Gembong Purbalingga telah mempunyai kegiatan-kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa sesuai dengan tahap perkembangan anak sehingga anak berkembang dengan optimal.


 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


 

  1. Kesimpulan

Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :

  1. KB Al-Amanah Gembong Purbalingga mempunyai program unggulan yaitu pengenalan seni budaya dan kegiatan iqra.
  2. Pengembangan kemampuan bahasa anak salah satunya dikembangkan melalui kegiatan bercerita dengan buku cerita. Sehingga anak dapat belajar menyimak dan mengembangkan imajinasi anak terhadap isi cerita/objek dalam cerita.
  3. Lingkungan di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga juga disiapkan sedemikian rupa sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan bahasa anak.
  4. Tenaga pendidik yang sesuai dengan bidangnya.


 

  1. Saran-Saran
    1. Dalam mengembangkan kemampuan seni anak pendidik bisa memberikan kegiatan yang lain yang lebih bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan anak sehingga kemampuan bahasa anak berkembang dengan optimal.
    2. Pengembangan kemampuan seni budaya dikemas melalui kegiatan yang menyenangkan sehingga anak lebih termotivasi dan menikmati dunia bermainnya.


 

DAFTAR PUSTAKA


 

Asmawati Luluk, dkk. 2008. Pengolahan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.

Dhieni Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka.

Gunarti Winda, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.


 


 


 


 


 


 


 


 


 

LAMPIRAN

LAMPIRAN A

INSTRUMEN WAWANCARA


 

  1. Instrumen Wawancara Dengan Pendidik.
  2. Instrumen Wawancara Dengan Pimpinan.

INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK


 

  1. Usia berapa saja yang diterima di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga ini dan apa keistimewaan KB ini dari KB lainnya?
  2. Mengapa anak disuruh menceritakan kembali cerita yang sudah didengarnya dengan bahasa sendiri?
  3. Kenapa di dinding ditempeli gambar-gambar dan tulisan-tulisan serta ada gambar tokoh wayang Werkudara?


 

INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PIMPINAN


 

  1. Apa dasar pemikiran di KB Al-Amanah Gembong diterapkan kegiatan bercerita dengan buku cerita?
  2. Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga ini dan siapa yang merancangnya?


 

LAMPIRAN B

INSTRUMEN HASIL WAWANCARA


 

  1. Instrumen Hasil Wawancara Dengan Pendidik.
  2. Instrumen Hasil Wawancara Dengan Pimpinan.

HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK


 

  1. Di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga kami menerima usia 3 sampai 4 tahun dan kami sudah mengembangkan minat awal anak untuk membaca lewat kegiatan membacakan cerita pada anak.
  2. Dengan anak-anak menceitakan kemabali ceritanya maka anak akan berlatih untuk menyimak dan mengembangkan kemampuan berbicara anak.
  3. Sesuai dengan logonya yaitu Werkudara kita ingin mengenalkan budaya asli Indonesia kepada anak sedini mungkin agar anak-anak tahu dan nantinya dapat mencintai budayanya sendiri.


 

HASIL WAWANCARA DENGAN PIMPINAN


 

  1. Melalui kegiatan bercerita maka diharapkan kemampuan berbahasa anak berkembang dengan optimal dengan kata lain kegiatan ini bertujuan menambah kosa kata anak dan anak dapat berani mengekspresikan perasaannya lewat cerita.
  2. Di KB Al-Amanah Gembong Purbalingga kami menggunakan model sentra dan ada 5 sentra dalam KB ini dan program dirancang bersama sesuai dengan tahap perkembangan anak.

  3.  

LAMPIRAN C

DOKUMENTASI


 

  1. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Bercerita Menggunakan Buku Cerita.


 

DOKUMENTASI


 


Guru membacakan buku cerita.


Anak mendengarkan cerita


Anak menceritakan kembali isi cerita.


Anak melihat buku cerita bergambar.

4 komentar:

  1. mf, kalo boleh minta file laporan diatas dong...mohon kirimkan email saya
    (n.yuliant82@gmail.com) terima kasih

    BalasHapus
  2. mohon ijin sedot untuk referensi...suwun

    BalasHapus
  3. Maaf klo boleh minta filenya dong kirim ke email

    BalasHapus
  4. bisa mintak foto nya wa 082369679235

    BalasHapus